Memulai Menulis Buku Ajar

Menjadi dosen tidak hanya menyampaikan materi kepada mahasiswanya saja. Namun juga perlu melakukan eksplorasi dalam proses penyampaian materi tersebut agar mudah dipahami. Untuk menyampaikan materi kepada mahasiswanya, dosen kerap kali membuat bahan ajar dan buku ajar yang sangat penting untuk menunjang keberlangsungan belajar mengajar di dalam kelas.

Buku ajar bisa dikatakan sebagai salah satu jembatan untuk dosen dan mahasiswa. Sehingga dosen dan mahasiswa bisa berinteraksi dengan mudah melalui buku ajar ini. Selain itu, buku aja ini sangat penting sekali sebagai salah satu tolok ukur dari kualitas perguruan tinggi. Nah, bagi anda yang ingin membuat buku ajar, coba terapkan 5 cara berikut.

1. Tulis dengan bahasa yang menarik dan informatif

Biasanya, setelah melakukan pengumpulan informasi dan pemahaman terhadap semua materi yang akan ditulis, dosen bisa menuliskannya kembali dengan bahasa sendiri. Dengan demikian, semua informasi yang didapat agar lebih mudah disampaikan dan dipahami oleh mahasiswanya. Selain itu, ilmu yang disampaikan dosen pun bisa menunjang kebutuhan mahasiswa dengan baik.

Biasanya, dalam melakukan penulisan ini dosen terkait melakukan penulisan buku ajar dengan berkolaborasi dengan tim. Namun, ada juga yang melakukan penulisan buku ajar seorang diri.

2. Buat visual dan tampilan buku dengan  menarik

Tidak hanya tulisan saja, namun visual dan tampilan buku juga harus diperhatikan. Dengan membuat visual dan tampilan yang berbeda, maka buku ajar pun akan lebih diminati oleh mahasiswa. Sehingga, materi dan informasi yang disampaikan pun akan lebih jelas dan menarik.

Biasanya, mahasiswa akan lebih tertarik dengan penjelasan dengan disertai visual yang eye catchy  dan menarik untuk dipelajari. Seperti halnya memberikan variasi mind map atau bentuk materi yang sudah divisualisasikan sebaik mungkin.

3. Susun materi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa

Banyak dari bahan ajar yang dibuat dengan tidak jelas dan materi yang disampaikan pun terlalu bertele-tele. Malahan, ada juga yang menggunakan bahan ajar yang tidak pernah diperbarui. Untuk membuat bahan ajar yang baik, sesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, mahasiswa akan lebih mudah untuk mempelajari bahan ajar yang digunakan.

4. Menggunakan pengemasan kembali informasi (Information Repacking or Text Information)

Di dalam perguruan tinggi, banyak sekali dosen yang menulis buku ajarnya menggunakan metode pengemasan kembali informasi. Dalam penulisan ini, dosen hanya melakukan penyuntingan terhadao buku-buku yang menjadi referensi bahan ajar. Selain itu, dalam metode ini dosen juga bisa melakukan penulisan kembali terhadap sumber-sumber yang sudah ada dengan membentuk tulisan baru.

Michigan bodybuilder ‘who was photographed dragging police officer down stairs during Capitol riots’ arrested what does proviron do bodybuilder chris bumstead shares 3,800-calorie mr. olympia diet

5. Terapkan penataan informasi

Selain menulis kembali dengan bentuk tulisan baru, dalam pembuat buku ajar bisa juga melalui kompilasi materi dari berbagai bahan ajar. Seperti melalui artikel, jurnal, buku atau sumber penting lainnya. Melalui cara ini, dosen tidak melakukan perubahan terhadap tulisan yang sudah ada pada sumber. Dosen hanya menyusun kembali semua informasi yang di dapat tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tata urutan yang dibutuhkan.

Nah, bagi anda dosen muda, anda bisa menerapkan lima cara tersebut untuk membuat bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Dan tentunya, sangat mudah dimengerti dan dipahami oleh pembacanya. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Source: Sevima